Saturday, March 8, 2014

Unexpected Thing


Do Kyung Soo, namja pintar, jarang berbicara, selalu bersama Jongin.
***
Unexpected Thing | AU, Romance | Teen | One shot | Haera Song / Ninetyscrispy

***

"Ehm, Hee-ya. Neo, your crush." Kata Baekhyun.

"Arra, aku bisa mencium aromanya dan merasakan kehadirannya"

"Yaa! Kau kira Soo So apa?" Baekhyun memukul kepalaku pelan.

Aku melihat Kyung Soo dan Jongin memasuki kantin dengan anggunnya. Memang sudah 5 bulan terakhir aku menyukainya yah tetapi aku terlalu malu untuk menyatakannya. Hey, aku yeoja.

Do Kyung Soo, namja pintar, jarang berbicara, selalu bersama Jongin. Dimana ada Jongin pasti ada Kyung Soo. Dia adalah murid teladan di sekolah ini. Tidak banyak yang memuja Kyung Soo dan Jongin.



Ah satu lagi. Kelompok paling eksis sejagad raya yang digagasi oleh Park Chanyeol idiot sang anak kepala sekolah dan kebal hukuman (memang mereka jarang melalukan hal buruk) they called 'We Are One' (aku tidak peduli dengan persekutuan ini). We Are One beranggotakan:

1. Suho-sunbae, donatur kelompok tersebut.
2. Luhan-sunbae, olahragawan.
3. Kris-sunbae, ketua basket (well, dia jarang bergabung di WAO).
4. Sehun, anak tidak jelas.
5. Chanyeol, yang mengagasi dan anak paling kebal hukuman.
6. Kyung Soo, anak paling teladan.
7. Jongin, black kid.
8. Baekhyun, tidak jelas.

Well, yang aktif kumpul hanya Suho, Chanyeol, Sehun saja. Yang lainnya aktif kumpul bersama teman-teman extra seperti Luhan dan Kris, mereka lebih aktif berkumpul bersama teman basketnya saja. Dan Baekhyun dia aktif berkumpul bersamaku dan Chaeun jika ku tanya alasanya dia menjawab

'Aku cukup aktif di base camp dan kumpul saat weekend. Dan mereka tidak mempermasalahkan anggota lain untuk tidak berkumpul setiap hari saat di kantin.'

Aku melirik Kyung Soo yang sedang bergabung dengan WOA. Tumben sekali Kyung Soo dan Jongin berkumpul dan makan bersama WOA.

"Kau tidak ikut mereka? Kalau kau mau kami tidak memaksa Baek." Kataku tetap memandang Kyung Soo yang sedang tersenyum. Sepertinya ia mendengar lelucon yang lucu. Ah aku suka senyumnya sebenarnya ini adalah momen langka karena seorang Do Kyung Soo jarang sekali tersenyum.

"Sudah berapa kali kubilang? Lagipula disana tidak ada yeoja cantik. Semuanya namja." Balas Baekhyun sambil mengedipkan sebelah matanya dan tertawa.

Aku dan Chaeun hanya menatapnya dengan tatapan jijik. Sempatnya dia melakukan cheesy saat aku bertanya dengan serius.

***

"Ayolah kami kekurangan pemain. Kau ikut ya? Katie sedang ulangan susulan." Rengek Kris sambil memegang tanganku.

"Ani. Aku yeoja. Pasti kalian akan bermain keras."

"MWO? Kau yeoja? Bukannya selama ini kau namja?" Teriak Luhan yang sepertinya berpura pura kaget. Dasar namja berlebihan.

"Sialan. Ani aku tidak mau kalau tidak ada Katie kalian akan bermain basket dengan kasar. Anneyong sunbae!" Aku langsung meninggalkan sunbae-sunbae yang sedang membujukku bermain basket dengannya dan menuju ke perpustakaan sembari menunggu Chaeun ulangan susulan.

Pernah sekali aku bermain basket dengan mereka tanpa Katie, --adik dari Kris sunbae mereka--menganggapku namja karena.... Bukan menyombongkan diri, tetapi memang aku bermain dengan lincah dan sering memcetak poin sehingga membuat mereka menganggapku tandingan mereka bukan tandingan antar yeoja. Tak jarang aku di dorong dan di steal dengan cara namja-to-namja. Pada saat itu aku kapok karena saat sampai rumah badanku sakit semua dan aku tidak akan bermain basket dengan mereka lagi kecuali Katie sedang bersama mereka.

Aku pergi ke perpustakaan untuk mengisi kebosanan daripada aku bermain basket dengan sunbae-sunbae tadi. Mungkin aku bisa tidur dan membaca novel. Sekolah memang belum ditutup karena masih banyak murid yang mengikuti extra ataupun belajar kelompok.

Aku mengambil majalah terbaru yang ada di perpustakaan dan membacanya di meja yang sudah tersedia.

Wah! Ini majalah khusus Hunger Games!

Tiba-tiba aroma familiar menyeruak. Aku menoleh karena merasa seseorang duduk disebelahku.

Do Kyung Soo membawa buku John Green-nya dan membacanya tepat di sebelahku.

Oh shit man.

Apa yang dia lakukan disini? Bukannya dia mengikuti extra besok? Atau dia memang tidak ingin pulang cepat? Tapi mengulur waktu untuk pulang ke rumah bukan kebiasaannya.

Karena takut ketahuan memperhatikannya, aku langsung berusaha fokus dengan bacaanku. Tetapi sekeras apapun aku mencoba, aku tidak bisa fokus walaupun majalah ini berisi artikel yang sangat kusukai.

"Song Junghee?"

-Author Pov-

Kyung Soo memasuki perpustakaan untuk mengusir kebosanan karena Jongin menyuruhnya untuk menunggu karena Jongin harus ulangan susulan karena tempo hari Jongin tidak masuk karena sakit. Kyung Soo berniat untuk membaca buku yang baru ia pinjam di perpustakaan.

Ketika sampai, ia melihat tempat langganannya di tempati orang lain. Seorang yeoja yang Kyung Soo rasa ia mengenalnya. Ia segera duduk disamping yeoja itu dan mulai memikirkan siapa yeoja yang saat ini di sebelahnya.

"Song Junghee?"

Ah, akhirnya ia mengingatnya. Yeoja tersebut menoleh dan tampak kaget ketika Kyung Soo memanggil namanya.

"Ah anneyong Kyung Soo-ssi. Kau belum pulang?” Sapa Junghee tersenyum.

"Aku menunggu Jongin. Kau sendiri?"

"Oh. Chaeun memintaku untuk menunggunya ulangan susulan."

"Besok kau extra?"

"Y-ya mungkin?"

-Junghee Pov-

Shit man. Terkutuk kau Junghee bisa bisanya kau gugup di saat sepi seperti ini. Aku menggantungkan ucapanku tadi dan kembali fokus kepada bacaanku ini. Alih-alih memberi kode kepadanya untuk berhenti bicara denganku. Tapi masalahnya apakah dia peka?

Ajaibnya, Kyung Soo peka. Tumben sekali.

***
Akhirnya Chaeun selesai ulangan susulan. Aku sudah berada di bis sekarang sudah menunjukkan pukul 6 sore. Entah apa yang membuat Chaeun lama mengerjakannya setahuku dia sangat suka pelajaran sejarah. Saat ku tanya kenapa ia menjawab soalnya sulit. Tapi jawaban tersebut seperti menutupi sesuatu. ah molla.

Sesampainya dirumah aku langsung ditanya segudang pertanyaan yang dilontarkan oleh bibiku.

“kau kemana saja baru pulang jam 6?”

“kau tidak pulang dengan Chanyeol?”

“mana Chanyeol?”

Ah mana ku tahu kemana perginya si kutu itu. Daritadi saja aku tidak bertemu dengannya sepertinya dia tidak ada di sekolah.

“ada sedikit extra di sekolah. Aku tidak tahu dimana Chanyeol. Tadi aku tidak bertemu dengannya.”

Aku memang tinggal bersama paman dan bibiku di Seoul. Dan otomatis aku tinggal serumah dengan Chanyeol kutu idiot dan kakaknya yang neomu yeppo dan baik. Aku segera pergi ke kamarku karena hari ini aku sangat-sangat lelah.

Aku merebahkan diriku di kasur sambil memainkan ponselku. Dan terdengar teriakan.

“DARIMANA SAJA KAU PARK CHANYEOL. LIHAT JAM BERAPA SEKARANG?”

HAHAHA Chanyeol sedang dimarahi memangnya apa alasannya untuk pulang se-sore ini. Aku bisa menebak dia bermain di rumah Suho sunbae dan lupa waktu dasar anak WAO.

Aku bangun dan mandi. Lalu pergi menuju ruang makan untuk makan malam bersama keluarga Park.

Aku membantu bibiku menyiapkan meja.

“Siapkan untuk tiga orang saja ya Hee-ya. Neo samchon, dan Yura akan pulang malam.”

Seumdwa

“Kalau sudah selesai tolong panggilkan Ch---“

“Pangilkan siapa eomma?”

Tiba-tiba Chanyeol muncul dengan ajaibnya. Manusia ini memang kelewat ajaib. Kami bertiga makan malam bersama. Chanyeol duduk di sebelahku dan bibiku duduk di depanku.

“Bagaimana sekolah kalian?”

Eomma, Junghee suka Kyung Soo”

Jinjja? Kyung Soo yang pernah belajar bersama denganmu Yeollie?”

Ah Chanyeol tahu darimana kau!! Akan ku bunuh kau nanti. Chanyeol pengadu. Namja pengadu. Aku hanya tersenyum kecut kepada bibiku yang mulai kepo.

***

Sejak aduan Chanyeol kemarin malam aku semakin tidak fokus karena takut bibiku akan menyebar luaskan berita ini kepada netizen dan kepada pamanku setelah itu pamanku akan menyebarkan berita ini ke seluruh sekolah. Ini akan berakibat fatal.

“Kau berangkat dengan Chanyeol ya? Samchon ada keperluan sebentar.”

Ah pamanku ini sama saja mendorongku masuk ke jurang. Berangkat dengan Chanyeol akan membuat keributan besar walaupun sudah banyak yang tahu bahwa aku adalah saudara satu darah dengan Chanyeol idiot.

Sesampainya, aku langsung turun dari mobil dan berniat untuk lari menuju kelasku tetapi seseorang memanggil namaku.

“Song Junghee!”

Aku berbalik dan seorang namja yang sangat familiar aromanya berlari kecil menghampiriku. Yep Do Kyung Soo.

“Nanti kau extra kan?”

Absolutely.

Aku dan Kyung Soo jalan bersama menuju ke kelas. Aku menoleh ke belakang dan melihat Chanyeol sedang memberikan love sign dengan jarinya.

Sebenarnya ini agak aneh karena....... Tumben sekali Kyung Soo jalan bersama denganku dan Jongin tidak ada di sampingnya. Apakah Jongin selingkuh dengan Kyung Soo? Atau mereka sedang marahan? Hanya Kyung Soo yang mengetahuinya. Dan sebenarnya hubunganku dengan Kyung Soo tidak sedekat ini hanya sedekat extra-pairing tidak lebih. Apakah karena kejadian kemarin membuat Kyung Soo seperti ini?

-Flashback-

“Hey, kau menyukai Hunger Games?

Aku menoleh tidak percaya. Apakah dia tribute?

“Iya”

Nado! Hey tribute!

Akhirnya aku sudah benar-benar tidak fokus dengan bacaanku. Aku mulai mengobrol dengan Kyung Soo dan mengatasi detak jatungku yang berpacu lebih cepat dari biasanya. Kami mengobrol tentang Hunger Games, Hunger Games novel Trilogy dan film Mocking Jay yang sebentar lagi akan tayang Trailer-nya kami sangat antusias sampai-sampai Chaeun menelfonku karena ulangannya sudah selesai.

-Flashback End-

Waktu berputar sangat cepat hari ini. Aku mengikuti extra dengan lancar. Sekarang ini aku sedang membenahi perlengkapanku dan bersiap pulang. Aku mengikuti extra memasak dan saat ini namja-namja sedang bermain dengan pewarna makanan mereka saling mencoreng muka temannya dengan pewarna makanan. Suasana sangat gaduh di ruang memasak ini sampai sampai hal yang tidak diinginkan terjadi....

AH! Kau mengotori bajuku Baek Han!”

Mianhamnida Dio-ya. Jeongmal mianhae

Aku melihat Kyung Soo dengan noda hijau di sekitar lengan bajunya dan parahnya lagi pewarna itu mengenai kupingnya.

“Kyung Soo-ya. Kuping-mu....... hijau” kataku mengambil tisu dan membantu membersihkan kupingnya.

Suasana di ruang memasak hening seketika.

“CIEEEEE”

Sontak suara ledekan itu membuatku malu dan marah. Apa salahnya membantu teman? Okay revisi, membantu crush? Alih alih dia tertarik denganku dan kami semakin dekat? Aku tidak mempedulikan itu dan tetap membersihkan kupingnya yang hijau.

Guru extra memasuki ruangan dan murid-murid segera menghentikan aktifitasnya dan diam.

Setelah memberi pengarahan, guru extra –Kim Songsaengnim memperbolehkan murid muridnya pulang.

Aku jalan bersama Kyung Soo. Memang sedikit awkward setelah kejadian tadi. Tetapi aku hanya pura-pura tidak tahu saja.

eum, gomapta Junghee-ya

Aku menoleh tidak percaya. Sialnya aku memperlihatkan wajah bodohku.

“ah? Ne.

Tiba-tiba ponsel ku bergetar. Mau tidak mau aku mengeceknya dan ternyata aku mendapat sms dari seseorang yang sangat amat ku benci.

From: James 

Temui aku di atap sekolah. 

Hah, mau tidak mau aku harus menemuinya. Dan merelakan saat saat terakhir sekolahku dengan Kyung Soo.

eung, Kyung Soo aku ada urusan di sekolah. Kau duluan saja. Geurom.”

***

“Apa apaan kau. Memangnya kau kira semenjak Victoria pindah kau bisa berbuat seenaknya dengan Kyung Soo? Kau lupa masih ada aku disini? Aku yang mengawasi Kyung Soo arra?

ha, neo crush ngaku-ngaku jadi yeojachingu Kyung Soo saja bangga.”

PLAK.

Rasa panas di pipiku. James menamparku tanpa alasan yang jelas. Aku mengatakan kebenaran tapi kenapa dia yang marah? Sebenarnya yang harus ditampar adalah dia.

“Jangan sembarangan bicara kau Song Jung Hee! Aku memperingatkanmu”

“Aku hanya berkata jujur apakah itu salah?”

James mengangkat tangannya dan bersiap menamparku lagi aku hanya menatapnya dengan datar.

“HENTIKAN!”

Aku terkejut dan menoleh. Kyung Soo datang. Aku tidak percaya. Ini seperti mimpi.

Dia berlari dan memukul James tanpa alasan. Oh please Kyung, jangan membuat masalah ini tambah panjang.

James terkejut dan membalas pukulan Kyung Soo dua kali lebih keras kurasa. I see Kyung Soo’s lips are bleeding and he's falling down rn.

aish jinjja, merepotkan saja” gumamku.

neo, michyeosso?” kataku sedikit berteriak.

Ku pukul James tepat seperti apa yang telah dilakukannya dengan Kyung Soo. Rasakan itu James!

Aku membantu Kyung Soo berdiri dan langsung meninggalkan atap dan segera pulang. Aku mengantar Kyung Soo ke tempat parkiran.

“Kau baik-baik saja kan? Masih bisa berkendara? Aku akan mengantarmu jika kau mau.”

I’m okay. Ayo Hee-ya, aku antar kau sampai rumah. Rumah Chanyeol kan?”

“ah tidak usah. Aku bisa pulang sendiri atau aku akan menunggu Park-saem

“Hey, James masih di sekolah. Sebaiknya kau pulang. ayo cepat!”

Kyung Soo menyodorkan helmnya kepadaku dan memaksaku untuk pulang bersamanya. Sebenarnya aku tidak ingin menolak tetapi aku juga tidak ingin merepotkannya. Karena Kyung Soo memaksa aku menaiki motor vespa-nya yang neomu, neomu yeppo dan neomu neomu kyeopta itu (Kyung Soo merawatnya dengan baik. Aku pernah melihatnya xoxo).

Sesampainya di depan rumah, aku mengajaknya untuk masuk tetapi dia menolaknya dengan alasan ‘sudah sore. Aku harus segera pulang’ . Honestly, aku sedikit bersalah kepadanya karena pukulan James tadi.... dia tidak pantas mendapatkannya karena ini adalah masalah aku dengan James. Tapi bila dipikir dengan jernih itu salah Kyung Soo juga. Mengapa ia memukul James tanpa alasan yang jelas?

Okay, I’m confused right now.

“Jadi, itu Kyung Soo?” tanya bibiku.

Ne, Imo

Kyeopta. Aku yes. Tapi sepertinya bibirnya sedikit berdarah ya? OMO?! Apa yang telah kau lakukan Junghee-ya?”

Hey, hey calm down aunty... Tadi dia tidak sengaja terkena pukulan seseorang hingga seperti itu.”

Aku langsung menuju ke kamarku dan merebahkan diri di kasur. Hari ini sungguh melelahkan. Memberi pukulan keras ke James sialan, pulang bersama Kyung Soo, masak bersama dan tidak bertemu Chanyeol.

Aku melanjutkan rutinitasku, mandi dan segera menuju ruang makan untuk membantu bibiku.

“Hee-ya! Tunggu. Kau terlihat berbeda”

“Apanya?”

“James berulah ya?”

“Darimana kau tahu?”

“Kyung Soo memberitahuku”

Ah Kyung Soo... ternyata dia namja pengadu juga. Sekarang ini aku hanya berharap Kyung Soo maupun Chanyeol tidak memberitahu siapapun lagi karena ini akan berakibat buruk kepadaku. Bisa-bisa aku dibunuh oleh James atau di terror selama-lamanya (kecuali kalau James mati terlebih dahulu).

***.

“APA? KAU JADIAN? KAPAN? TEGANYA KAU TIDAK MEMBERITAHUKU CHAEUN-a!”

Aku histeris karena sahabatku ini sudah menjalin hubungan dengan Jongin. Aku katakan sekali lagi JONGIN. Aku tidak percaya. Pantas saja kemarin Kyung Soo tidak bersama Jongin ternyata Jongin selingkuh. HAHA

Mianhae Hee-ya. Kau sulit di hubungi jadi Baekhyun yang pertama kali tahu.”

I’m the first! HAHAHA. Ngomong-ngomong kau berkelahi dengan James kemarin? Aku mendengarnya dari Chanyeol”

Ah benarkan Chanyeol menceritakan ini ke teman-temannya. Dan aku yakin 100% dia bercerita kepada WOA melalui pesan group alias broadcast. Ketakutanku semakin kuat. Aku hanya takut James akan berbuat lebih buruk.

“Aku hanya memukulnya. Itu balasan karena dia telah memukul Soo So sampai berdarah.”

you’re true thug, man. I’m so proud of you” Balas Baekhyun sambil menepuk lenganku.

“yep. King of Thug. Dan sampai saat ini aku masih tidak percaya bahwa a Thug fell in love with an angel

Just shut up. Both of you. Hate you.

Sekarang ini aku sedang menuju ke ruang musik karena hatiku mengatakan aku harus ke ruang musik.

Na-dongsaeng! Pulang sekolah basket yuk!” teriak Luhan sambil berlari kecil dan menepuk pundakku dengan kencang. Namja ini menyebalkan sekali.

MWO? NA-dongsaeng? Aku yeoja. Sudah berapakali ku katakan hah? Y-E-O-J-A

“Hehe maaf aku menganggapmu namja. Kau tenaga namja sih! Hey mulai hari ini James pindah. Berbahagialah” kata Luhan menepuk pelan kepalaku.

JINJJA? AAAAA AKU AKAN BAHAGIA LUHAN SUNBAE!” kataku sambil menggoyang-goyangkan badannya.

“Aku tunggu kau di lapangan basket!”

Akhirnya setelah sekian lama menantikan namja paling thug –James—finally dia pindah. Aku tidak peduli James pindah kemana yang penting adalah dia tidak satu sekolah denganku dan tahun-tahun berikutnya aku akan bahagia dan menemukan masalah baru dengan orang yang berbeda.

Sesampainya, di ruang musik sangatlah sepi tidak banyak murid yang datang ke ruang musik. Sebagian murid hanya meminjam alat musik dan meminjam peralatan lain. Sebenarnya ruang musik adalah tempat kedua terfavorit-ku selain perpustakaan. Di ruang musik aku bisa tidur dan membolos pelajaran (jangan ditiru!) kadang aku juga bisa memainkan alat musik dan bernyayi sepuasnya. Toh tidak ada yang mendengar karena ruang musik dibuat kedap suara.

Jogeuman nalgaetjit neol hyanghan ikkeullim naege ttaraora sonjitan geot gataseo
Aejeolhan nunbitgwa mueonui iyagi gaseume hoeoriga morachideon geunal bam.


Tunggu, suara siapa ini? Aku yang sedaritadi sudah di dalam ruang musik bersembunyi di dekat piano dan bersiap untuk tidur kaget karena mendengar seseorang bernyanyi.

Apa jangan-jangan ada hantu disini?

Omyohan geudaeui moseube neogseul noko hanappunin yeonghoneul ppaetgigo
Geudaeui momjise wanjeonhi chwihaeseo sum swineun geotjocha ijeobeorin nainde.


Aku memberanikan diri mengintip dan melihat siapa yang bernyanyi. Dan...

Walcheucheoreom sappunhi anja nuneul ttel su eobseo siseoni jayeonseure georeummada neol ttaragajanha.

“Song Junghee. Aku tahu kau bersembunyi disana.”

Aduh, mati. He discovered me. What should I do now? Tanpa basa basi dengan ekspresi sok cool-nya aku berdiri dan menghampirinya. Dia melanjutkan nyanyiannya.

Nal annaehaejwo
Yeah geudaega salgo inneun gose nado hamkke deryeogajwo
Oh, sesangui kkeuchirado dwittaragal teni
Budi nae siyaeseo beoseonaji marajwo achimi wado sarajiji marajwo oh
Kkumeul kkuneun georeum geudaen namanui areumdaun nabi.

Dia menatapku intens. Seperti mengisyaratkanku untuk mengatakan sesuatu.

“a-apa?”

“kau menyukaiku kan?”


-END?-

N/A:

Anneyeong chingu!!!!! HEHEHE.

Terimakasih, kamsahamnida, gomawo, gomapta, kamsaham, merci sudah baca FF yang tijel dan endingnya aneh semuanya aneh. Karena bikin alur itu gampang banget cuman, ngembanginnya itu susah -_,-. Kadang kadang udah niat nulis tapi ngadet dan akhirnya ngehang(?). Dan alasan yang kedua adalah:

saya baru belajar!

yasudahlahya. 

Next project : Kai & OC, oneshoot maybe. Genre: school life & love-hate (as always). Doakan saya berhasil! Hwaiting!!!

Untuk keluhan-pujian-kritik-saran-komentar silahkan komentar dibawah ini! I need your feedback! 

Saranghaeyo~ 



99hae.

No comments:

Post a Comment